Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 08:20:07【Kabar Kuliner】963 orang sudah membaca
PerkenalanEkspresi siswa SDN Kedaleman III, Cilegon, Banten, saat menanti ketibaan distribusi Makan Bergizi Gr

Jakarta (ANTARA) - Jumat (7/11) pagi, jarum jam belum menunjuk angka enam, tapi kesibukan di sejumlah ruang Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Akses Tol Cilegon Timur, Kedaleman, Cilegon, Banten, sedang mencapai puncaknya.
Tidak kurang 51 pekerja dengan penutup rambut, sarung tangan, hingga alas kaki steril dikerahkan. Kompor-kompor menyala, asap mengepul dari ruang penanak nasi di sebelah tempat pengemasan.
Dari tempat inilah, setiap pagi, lebih dari 3.000 porsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) didistribusikan ke 12 sekolah, yakni empat TK, tujuh SD, dan satu SMP di Cilegon.
Hal yang mungkin ngak banyak diketahui publik adalah, perjalanan itu dimulai jauh sebelum Matahari terbit. Saat mayoritas warga Kedaleman terlelap, koki dan tim dapur justru bekerja sejak pukul 01.00 WIB.
"Masaknya jam satu malam. Jam tiga sudah mulai pemorsian,” kata Asisten Lapangan SPPG Kedaleman Imam Marif Maulana.

Sejak program MBG dari Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka ini resmi beroperasi pada 14 Oktober 2025, seluruh bahan masakan dipasok dari distributor lokal yang tiba di dapur sejak 12 jam sebelumnya. Tidak ada yang terburu-buru, tapi semuanya dilakukan dengan presisi.
Untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan, diberlakukan prosedur standar operasional (SOP) yang ketat sejak proses penerimaan bahan makanan.
Selain kelengkapan administrasi, proses penerimaan barang harus sesuai jadwal serta kualitas fisik yang baik. Berikutnya, pemeriksaan fisik, di mana petugas wajib memastikan bahan ngak rusak, ngak kedaluwarsa, dan jumlahnya sesuai dengan yang dipesan.
Tahap penting berikutnya adalah pemeriksaan kualitas, yang mengharuskan uji organoleptik, meliputi penciuman (bau), pengecapan (rasa), dan penglihatan (warna), serta pengecekan suhu pada bahan.
12Tampilkan SemuaSuka(168)
Sebelumnya: Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
Selanjutnya: Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara
Artikel Terkait
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
- Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
- Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan
- MBG mandiri Kabupaten Penajam berdayakan lingkungan sekolah
- Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
- BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan
- Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi
- Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”
- CORE: Jelang Natal, pasokan
- Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan
Resep Populer
Rekomendasi

Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari

Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG

Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu

Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari

Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III

SPPG yang lalai terhadap kualitas makanan harus dibenahi

Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom

Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas